Text
Agama dan Negara : Analisis kritis Pemikiran Politik nurcholis Madjid
Tidak bisa dipungkiri -setidaknya sampai saat ini-relasi agama (Islam) dan negara di Indonesia masih problematis. Persoalan ini berpusat dan berakar pada: bagaimana “menghadirkan” peranan Islam dalam lingkup nation state. Ketika Konstituante berupaya menyusun UUD yang baru, persoalan pilihan muncul: Pancasila atau Islam. Akhirnya keluar Dekrit Presiden yang menetapkan kembali ke UUD 1945. Begitupun ketika Orde Baru, Islam-terutama di masa-masa awal Orde Baru-dalam taraf tertentu, identik dengan ekstrim kanan, oposisi, anti-Pancasila, dan lain sejenisnya. Fakta ini menjelaskan bahwa terdapat ketidakmampuan untuk mendialogkan visi sekular dengan visi yang menginginkan warna agama dalam dasar negara sehingga negara bertindak buruk terhadap umat Islam. Demikian buruknya perlakuan negara terhadap umat Islam, sehingga persepsi almarhum Mohammad Natsir pernah mengatakan, negara telah memperlakukan Islam seperti "kucing kurap.”
Buku ini mengkaji secara kritis keberadaan pemikiran politik Nurcholish Madjid, dan seberapa relevan pemikirannya tersebut dengan perkembangan politik Indonesia kontemporer. Tema pembahasan utamanya adalah sekitar Islam dan politik, hubungan historis pergerakan Islam Indonesia dengan nasionalisme, dan implikasi pemikiran Nurcholish Madjid terhadap budaya politik "golongan” Islam. Secara metodologi ilmu politik, kajian ini menggunakan pendekatan sejarah yang disebut pendekatan ”tradisional', suatu pendekatan yang dahulu pernah tergusur oleh kemunculan aliran behavioralisme dan post-behavioralisme, tetapi kemudian memperoleh pengukuhannya kembali dengan maraknya studi ilmu politik yang berfokus pada negara dan pemikiran politik.
Tidak tersedia versi lain