Text
Kontroversi negara federal : Mencari bentuk negara ideal indonesia masa depan
Gelombang-besar reformasi di Indonesia telah membukakan banvak kesempatan dan peluang baru, tetapi tak kurang-kurangnya juga menimbulkan berbagai tantangan dan kecemasan yang baru. Di bidang politik, satu soal baru menyeruak: apakah Indonesia akan melestarikan bentuk negara kesatuan ataukah mengubahnya menjadi federal.
Buku ini tidak hanya menghimpun berbagai pendapat pakar—dalam dan luar negeri— tentang kontroversi negara federal versus negara kesatuan, tetapi juga menyajikan peng- alaman-penting negara-negara lain dalam pergulatan mencari bentuk negara ideal yang didambakan.
Arti-penting buku ini semakin dirasakan dewasa ini ketika gagasan negara federal tidak sekadar hadir sebagai wacana di lingkaran intelektual, tetapi juga sudah menjadi salah satu pilihan poliris di lingkaran pengambil kebijakan—sebuah pilihan yang berdampak amat bias bagi nasib bangsa ke depan, dan karena itu mesti dipertimbangkan dengan cermat.
Lokasi geopolitik, keragaman budaya, ketimpangan sumber daya, persepsi rakyat Indonesia terhadap negara federal, dan pengalaman masa lalu Indonesia mengadopsi negara kesatuan di bawah Orde Lama dan Orde Baru itulah faktor-faktor yang mesti dipertimbangkan ketika kita berkehendak untuk mengubah negara kesatuan menjadi negara federal, utamanya risiko-risiko kemanusiaan dan politis.
—Ramlan Surbakti
Indonesia pasti akan mempertahankan sistem kesatuan dengan risiko apa pun. Tuntutan akan sistem pemerintahan federal sebenarnya mencerminkan ketidakpuasan daerah atas ketidakadilan distribusi kekuasan dan sumber daya ekonomi antara pemerintah pusat dan daerah.
—Harun Al-Rasid
Indonesia harus mempertahankan sistem kesatuan, tetapi sebaiknya menerapkan kebijakan ekonomi diperluas dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi.
—Deliar Noer
Tidak tersedia versi lain