Text
Al-Qur'an dan As-Sunnah Bicara Wanita
Seperti disebutkan dalam riwayat At-Tirmidzy, kaum wanita di Madinah mengutus salah seorang di antara mereka, Ummu Ammarah menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, untuk menyampaikan semacam tuntutan. Pasalnya berbagai macam kebaikan seakan-akan hanya diperuntukkan bagi kaum laki-laki. Lalu mana bagian kami? Begitulah inti tuntutan mereka. Demikian pula apa yang dikatakan Ummu Saiamah, “Wahai Rasulullah, saya tidak mendengar Allah rr.enyebut para wanita di dalam Al-Qur’an sehubungan dengan masalah hijrah.” Karena itu turunlah wahyu dalam surat Al-Ahzab ayat 35 dan Ali Imran ayat 195, berupa penjelasan tentang kedudukan laki-laki dan wanita yang sama di hadapan Allah. Wanita adalah separoh bagian dari umat manusia dan bahkan prosentasenya lebih banyak jika dibandingkan dengan kaum laki- laki. Artinya, wanita merupakan potensi yang tidak bisa dianggap enteng dalam kancah kehidupan. Wanita adalah saudara kandung laki-laki, yang ditempatkan sejajar dalam kewajiban syariat, kecuali dalam hal-hal yang memang dikecualikan bagi mereka. Tidak ada kebaikan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an atau As-Sunnah, melainkan wanita juga diperintahkan untuk melaksanakannya. Tidak ada satu keburukan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an atau As-Sunnah, melainkan wanita juga diperintahkan meninggalkannya. Sama dengan kaum iaki-laki. Setiap masalah yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan As- Sunnah, dipaparkan di dalam buku ini, walaupun masalah yang sekecil apa pun yang memang berkaitan dengan wanita. Karena itu pula kami hadirkan buku ini, agar para wanita khususnya dapat mengetahui apa saja yang dibicarakan di dalam Al-Qur an dan As-Sunnah, sehubungan dengan dunianya.
Tidak tersedia versi lain