Text
Pendidikan Kaum Tertindas
Dilema untuk hadir atau absen kala mendekati jadwal mata kuliah kerap kali membawaku pada kegiatan menimbang-nimbang. Mengapa aku harus menghadiri kelas? Apa yang sebenarnya aku cari di kelas? Dan apa yang harus aku bawa ke kelas? Agak ragu sebetulnya ketika menyebut “kegiatan menimbang-nimbang” di awal kalimat, karena apapun hasil pertimbangan tersebut, baik pergi ke kampus atau diam di kamar, aku selalu dipentokkan dengan sebuah realita yang memaksaku mau tidak mau pergi ke kampus.Realita ini hadir dalam bentuk yang kesannya sederhana. Namun, dapat mengakibatkan mahasiswa masuk pada jurang yang dalam. Yaitu larangan mengikuti UAS bagi mereka yang akumulasi kehadirannya tidak tercukupi. Ini menjadi tidak sesederhana kesannya ketika diketahui bahwa tanpa ada nilai UAS yang tinggi, nilai Indeks Prestasi (IP) akan menjadi rendah.
Rendahnya nilai IP mengakibatkan jumlah kredit mata kuliah, melalui sistem SKS tidak bisa masuk dalam sistem. Dampaknya, tanpa pendapatan SKS yang sesuai permintaan, mahasiswa tidak dapat diluluskan. Hingga tragisnya, bila terus-terusa mengulang untuk memenuhi kredit tersebut, mahasiswa terancam dikeluarkan (Drop Out).
Tidak tersedia versi lain