Majalah
IKHLAS: MEDIA INFORMASI KEMENTRIAN AGAMA BERAMAL
Sejak didirikan pada tanggal 3 Januari 1946, Kementerian Agama (Kemenag) sudah banyak berperan dan berkiprah dalam membangunan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga sekarang. Salah satu pilar penyokong keutuhan NKRI adalah kerukunan antar-umat beragama. Sungguh tepat ketika Menteri Agama Suryadharma Ali mengusulkan tanggal 3 Januari menjadi Hari Kerukunan Nasional. Tema utama Edisi Nomor 84/Desember 2013 ini mengangkat tema kerukunan antar-umat beragama, Tulisan panjang ini sekaligus menyongsong penetapan Hari Kerukunan Nasional pada tanggal 3 Januari 2014 mendatang. Sepanjang sejarah pembangunan kerukunan antarumat beragama sungguh tak mudah. Kalau diibaratkan, bukan lagi bak jalan berliku namun jalan terjal, naik turun, berbatu, bercampur tanah liat, yang juga licin dan berbahaya. Tantangan sulit itu pula yang sudah dihadapi Kemenag dan alhamdulillah kerukunan antarumat beragama Indonesia berjalan baik.
Tokoh dunia, mantan Presiden Polandia, Lech Walesa, pada Forum Presidential Lecture di Istana Negara, Jakarta, beberapa uvaktu lalu, mengatakan masyarakat global harus belajar dari Indonesia bagaimana menciptakan kerukunan. Menurut Walesa, kerukunan di Indonesia menjadi perhatian internasional dan layak menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain dalam membina kerukunan. Beragam etnis, bahasa. dan agama dalam uuilayah yang terdiri atas ribuan pulau itu dapat rukun dalam NKRI.
Selain dari sejumlah referensi, kami menggali tulisan Laporan Utama ini dari sumber utama kami, yakni Sekjen Kemenag Bahrul Hayat dan mantan Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag Atho Mudzhar. Sebagai pelengkap tulisan tentang kerukunan antarumat beragama kami sajikan juga artikel di rubrik Fokus Berita, berupa rekaman kegiatan Gerak Jalan Kerukunan yang diselenggarakan Kemenag di Semarang, Bandung, dan Vogyakarta,
Edisi tutup tahun ini di awal rapat redaksi, akan mengangkat rekam jejak kinerja Kemenag dalam satu tahun terakhir, atau semacam kaleidoskop 2013. Namun kami menilai bahwa kerukunan antar umat beragama lebih tepat dijadikan Laporan Utama. Meski jelang tutup tahun, namun artikel di Fokus Berita terbilang banyak, Begitu juga rubrik Pendidikan, mengingat ada sejumlah euen penting yang diselenggarakan pada Nouember lalu.
Kami berharap edisi tutup tahun ini menjadi bacaan Anda yang mampu memberi tambahan informasi berharga, dan inspirasi bagi kita semua untuk memberikan yang terbaik bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa tercinta kita.
Selamat membaca! Wassalamu’alaikum wr.utb. Redaksi
Tidak tersedia versi lain