Text
Membendung Arus : Respon gerakan Muhammadiyah terhadap penetrasi misi Kristen di Indonesia
Sejarahwan Belanda, J.C. van Leur, pernah berujar, ’’Siapa saja yang mende- kati sejarah Indonesia berarti masuk ke dalam sebuah dunia yang gelap." Rupanya, di tangan Dr. Alwi Shihab, PhD., “dunia yang gelap” itu diberi cahaya. Melalui buku yang provokatif ini, penulis—yang meraih doktornya di Timur dan Barat—membeberkan sejarah Islam di Indonesia pada awal abad ke- 20, khususnya berkaitan dengan upaya Muhammadiyah membendung arus- gencar Kristenisasi yang ditopang oleh kebijakan kolonial pemerintah Belanda. Pakar di bidang studi perbandingan agama yang baru saja mencatat sukses lewat buku pertamanya, Islam Inklusif{Mizan, Desember 1997, dan tengah memasu- ki cetakan kelima), ini dengan jernih mengungkap pelbagai kebijakan kolonial Belanda yang “berbau” agama.
Tidak berhenti di situ. Penulis juga melontarkan banyak tesis-baru berkaitan dengan latar belakang dan sebab-sebab pendirian Muhammadiyah. Di antaranya, sebagaimana dikatakannya sendiri, ’’Sejak berdirinya, Muhammadiyah menampilkan dirinya sebagai gerakan pembaruan yang tidak sejalan dengan gerakan Wahhabiyah dalam hal-hal tertentu, terutama dalam pandangannva terhadap tasawuf. Tidak seperti para pemimpin gerakan Wahhabiyah, K.H. Ahmad Dahlan, dan generasi pemimpin Muhammadiyah berikutnya, mengambil sikap yang moderat terhadap tasawuf. Bahkan, nasihat- nasihat mereka memperlihatkan kecenderungan sufistik tertentu.” Dan,”...meskipun gerakan Muhammadiyah jelas-jelas sedari awal berikrar untuk tidak terlibat dalam politik, gagasan dan aksi pembaruannya memiliki implikasi politis yang kuat dalam pentas politik Indonesia.”
Selain secara menarik mengajak pembacanya melakukan eksplorasi-intelek- tual mengenai sejarah hubungan Muslim-Krisren—sejak tahun 1912, melewati era Sukarno, hingga masa-masa Orde Baru—berikut pelbagai aspek kontrover- sinya, buku ini juga menyoroti sebab-sebab utama yang memicu ketegangan antara kedua kelompok tersebut dan mengusulkan cara agar ketegangan dapat dikurangi. Sebuah buku penting untuk masyarakat Indonesia yang plural dan yang tengah berada di era pengglobalan.
*#####-*•
“...penelitian Dr. Alwi Shihab ini layak dibaca oleh para akademisi, mahasiswa, khususnya para dai/mubalig, baik Muhammadiyah maupun bukan, dan masyarakat umum. Insya Allah, buku ini akan menambah cakrawala pemikiran yang akan bermanfaat bagi pengembangan Islam di negeri tercinta ini.”
A. Syafi’i Ma’ar
Tidak tersedia versi lain