Koto Gadang, nagari di Barat Bukittinggi, di seberang Ngarai Sianok, sangat kuat mempertahankan adat. Akan tetapi, dalam waktu bersamaan Koto Gadang merupakan daerah pertama yang membuka diri terhadap pengaruh luar, khususnya pengaruh BArat melalui sekolah berbahasa Belanda. Inilah satu-satunya fenomena pembaruan sosio-kultural di Nusantara yang terjadi pada masa kolonial abad 19 dan 20.